Bagi kita yang ibu2 (atau bapak2 juga boleh…) urusan makan anak-anak pasti menjadi hal yang sangat penting bukan?
Pengalaman saya dulu ketika baru pertama kali punya anak, rasanya tidak sabar menanti usia 4 bulan (dulu belum santer banget himbauan 6 bulan asi eksklusif), saat saya bisa memberi sesuatu yang berbeda dari biasanya, yaitu makanan pendamping untuk bayi. Wah, rasanya excited.. sekali melihat anak saya makan dengan lahapnya. Nah, yang mau saya ceritakan disini adalah soal makan juga.
Sedikit cerita tentang Fauzan.
Fauzan, Alhamdulillah memang anak yang relatif mudah diurus dalam segala hal. Ketika bayi juga tidur malamnya nyenyak sekali, hanya bangun satu kali untuk minum susu, kata orang “enak ya, kamu serasa tidak sedang ngurus bayi…”. mulai bicara cukup awal sekitar 12 bulan, dan artikulasinya fasih. Seringkali dia mengoreksi ketika orang2 disekitarnya yang kebanyakan orang sunda (maaf…orang sunda sering keliru antara f dan p..sekali lagi maap..eh maaf..ya untuk orang sunda..), salah mamanggil namanya dengan “paujan”, wah dia akan spontan mengoreksi “FA ya..FAUZAN, bukan paujan” katanya. Ketika usianya 15 bulan sudah bisa bercerita, vocab bahasa inggris nya ketika itu juga sudah 50an kata (sempet2 nya ya..ngitungin. Namanya juga anak pertama..), selang tiga bulan sudah lebih dari 150 kata. Kritis, selalu bertanya seperti layaknya anak kecil yang selalu ingin tahu. Relatif mudah diberi pengertian.
Fauzan juga punya beberapa kelemahan. Ketika bayi, dia lemah disisi motorik kasar, sehingga baru bisa (berani) jalan ketika usianya hampir 15 bulan. Juga dia anak yang kurang suka berkompetisi, agak penakut, apalagi mencoba hal-hal baru yang menantang. Karenanya diusia 4,5 tahun sudah kami sunat, mumpung belum ngerti, kalau menunggu dia ngerti, wah bakalan susah disunat kayaknya...
Fauzan selalu merasa dekat dengan saya, bundanya. Walaupun saya tentu merasa dekat dengan dua-duanya, fauzan maupun adiknya. Sehingga fauzan selalu bilang:
”Aku mirip sama ayah, tapi aku dekat dengan bunda. Kalo dede (fadhil) mirip bunda, tapi dekat dengan ayah”
Yang paling istimewa diantara karakteristik fauzan adalah selera makannya yang gila-gilaan. Sejak kecil Fauzan sangat mudah disuruh makan sayur dan buah, apa saja. Mungkin bagi dia hanya ada 2 macam makanan: enak dan enak sekali. Untuk makanan baru, dia sangat mudah dipengaruhi, asal kita kasih contoh, disertai sedikit komentar dan gerakan tubuh yang meyakinkan: ”Emm.. enak lho bang, coba deh..” fauzan akan percaya dan mau memakannya. Makanan apa saja dia suka, asal bukan yang pedas. Sering dia bilang;
“Aku kan orang jawa jadi ga suka pedas. Kalo dede orang padang (kebetulan fadhil suka pedas, apalagi rendang...favorit deh!) karena dede suka pedas”
Memang, banyak orang bilang: ”syukur atuh, anaknya doyan makan; orang mah sampe pusing mikirin gimana supaya anaknya mau makan”Bukannya bermaksud tidak bersyukur, kalo saya menceritakan selera makan fauzan, tapi jujur, kadang kerepotan juga. Baru aja makan, udah nyari makanan lainnya. Roti dan Nasi goreng adalah menu sarapan favoritnya. Saya atau eyangnya (kalau kebetulan dia menginap dirumah eyang) biasanya membuat nasi goreng agak banyak, sehingga selalu tersisa di tempat nasi. Dan akan dia tanya keberadaan sisa nasi goreng tadi sekitar jam 09.30 disela2 waktu bermain;
”Bun...mana sisa nasi goreng yang tadi pagi...?”
Setelah makan siang, sekitar jam 2 an dia akan cari makanan lain, bahkan dia bisa makan nasi lagi sebanyak setengah porsi, padahal ketika makan siang sudah nambah. Malam pun demikian, masih juga pingin makan lagi, atau nunggu nasi goreng yang lewat..
Beberapa hari yang lalu, fauzan bersama eyangnya menengok fadhil yang sedang dirawat. Saat itu masih pagi, sekitar jam 9an sampai di rumah sakit. Satpam melarang masuk dengan alasan sal anak sedang dipel. Artinya fauzan dan eyangnya harus menunggu. Yang lucu adalah komentar spontan Fauzan:
”Jadi gimana nih Yang...kita makan dulu aja apa...?” :-)
Eyangnya sampe bengong mendengar komentar fauzan yang ini..
Abang...abang...baru juga sarapan...udah ngajak makan...
Makan.. dan makan.. lagi...
***
Senin, 06 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar